
Dari setiap yang terdengar adalah ucapan yang kau suarakan
Tidak peduli seberapa tajam mata pedang menebas
Asalkan hatimu tenang melepaskan kata
Penat di kepalamu lebih penting, daripada hatiku yang menganga luka
Dari setiap perihku adalah ucapan yang kau suarakan
Merobek-robek jantungku tak sudi mendengar
Detakku berteriak dalam ruang kosong di hatimu
Namun, tak pernah kau bersinggah di tempat kita dulu bertemu
Dan dari setiap rintihan adalah ucapan yang kau suarakan
Suaraku parau terhuyung membisikkan cinta
Kamu hanya menyeringai
Masih saja tajam mengiris kalbu
Kata yang kau suarakan
Kata yang selalu kau ucapkan
Buta melihat perih
Tuli mendengar rintihan
Rina’s
Bumi Cendrawasih, 9 April 2018