
Tak pernah terlihat
Tak pernah mengucapkan janji terikat
Namun hadirnya selalu memikat
Membebaskan napasku yang tersekat
Hanya diam dalam keheningan
Aku tak pernah sepi bersama tiupan dingin
Menikmati persembahan silir angin
Keindahan abadi merasuki pikiran
Angin
Berembuslah dan terus berembus
Jangan hiraukan diriku yang kedinginan
Sungguh aku menikmati desir yang menerobos
Menerobos telingaku yang tak ingin mendengar
Kecuali sepoi-sepoi yang tertawa
Mengajak bercengkerama
Terbang hanya membawa bahagia bersyair
Silir angin mengeja satu kata
Satu kata yang terikat bait di kedua sayapku
Bolehkah aku membisikkannya di telingamu?
Cinta
Rina’s
Bumi Cendrawasih, 20.03.2018